1. Tari Tor-Tor
Tari tor-tor dulunya digunakan dalam acara ritual yang berhubungan dengan roh, dimana roh tersebut dipanggil dan "masuk" ke patung-patung batu (merupakan simbol dari leluhur), lalu patung tersebut tersebut bergerak seperti menari akan tetapi gerakannya kaku. Gerakan tersebut meliputi gerakan kaki (jinjit-jinjit) dan gerakan tangan.
Sumber:
Serial Salam Sahabat Nusantara Sumatera Utara (ogi/Carapedia)
2. Malaysia Klaim Tari Tortor, Indonesia Harus Tegas
Politikus Demokrat asal Sumatera Utara, Ruhut Sitompul, menilai Indonesia harus bersikap tegas terhadap Malaysia yang selalu mengklaim kebudayaan Indonesia. “Sekali-sekali perlulah kita bom. Biar jadi shock therapy," ujarnya di Jakarta, Minggu, 17 Juni 2012. ”Capek diplomasi terus. Mereka pasti selalu berkelit.”
Tarian Tor-tor merupakan hasil budaya masyarakat BatakSumatera Utara (ANTARA/ Septianda Perdana) |
TEMPO.CO, Jakarta
Tak puas dengan tari reo,tari sendet, malaysia negeri jiran itu kali ini memasukkan tari Tor-tor khas indonesia dan Gordang Sambilan sebagai peninggalan nasional mereka.
Di Indonesia, dua kesenian itu dikenal sebagai
kebudayaan masyarakat Batak, Sumatera Utara. Bahkan, tari Tor-tor selalu
ditarikan dalam upacara adat masyarakat Batak. Namun kini, Malaysia dengan berani akan meregistrasi kebudayaan itu berdasarkan Bab 67 Undang-undang Peninggalan Nasional 2005. "Pertunjukan
periodik harus diadakan. Artinya, tarian harus disajikan sementara
irama gendang harus dimainkan di depan publik," kata Menteri Informasi,
Komunikasi, dan Kebudayaan Malaysia, Datuk Seri Rais Yatim sebagaimana
dikutip laman Bernama.
Menurut Rais, mempromosikan kebudayaan dan seni Mandailing sangat penting, sebab bisa mengungkap asal-usulnya. Selain itu bisa mempererat persatuan dan kesatuan dengan masyarakat lainnya.Sejalan dengan konsep Malaysia, upaya masyarakat Mandailing untuk mengangkat seni dan budaya mereka telah didukung oleh kementerian untuk diakui dan dikenalkan ke publik Malaysia.Sebelumnya, Malaysia pernah mengklaim sejumlah kesenian asal Indonesia sebagai milik mereka. Malaysia pernah menampilkan tari Pendet asal Bali dalam video iklan 'Enigmatic Malaysia' di Discovery Channel.Aksi ini memancing reaksi keras dari masyarakat Indonesia. Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat itu sempat marah atas klaim itu. Budayawan Malaysia juga menyesalkan klaim ini. Namun, Malaysia berkilah iklan pariwisata itu yang membuat bukan negaranya, melainkan pihak Discovery Channel.
Selain tari Pendet, Malaysia juga pernah mengklaim tari Reog asal
Ponorogo, Jawa Timur dan sejumlah kebudayaan Indonesia lainnya. VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar